Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) di SMK telah menjadi salah satu pilihan utama bagi siswa yang tertarik dengan dunia teknologi dan pengembangan perangkat lunak. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah harus selalu diperbarui agar dapat memenuhi kebutuhan industri. Dua kurikulum yang cukup menonjol di Indonesia adalah Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbandingan antara kedua kurikulum tersebut, khususnya dalam konteks jurusan RPL.
Kurikulum 2013, yang sering disebut K13, dirancang dengan fokus pada penguasaan kompetensi. Kurikulum ini menekankan pada pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
Pada jurusan RPL, Kurikulum 2013 mengarahkan siswa untuk menguasai kompetensi inti seperti pemrograman, analisis sistem, desain perangkat lunak, dan implementasi sistem. Selain itu, kurikulum ini juga menekankan pentingnya sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat bersaing di dunia kerja.
Kelebihan dari Kurikulum 2013 adalah pendekatannya yang sistematis dan terstruktur, sehingga siswa dapat memahami tahapan dalam pengembangan perangkat lunak secara mendalam. Namun, tantangan yang dihadapi adalah bahwa kurikulum ini terkadang kurang fleksibel dalam menanggapi perubahan cepat di dunia teknologi.
Kurikulum Merdeka adalah inovasi baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan lebih besar kepada sekolah dan siswa dalam mengatur proses pembelajaran. Kurikulum ini memberikan ruang bagi sekolah untuk menentukan fokus pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa, serta memberikan kebebasan kepada guru untuk mengembangkan materi ajar yang lebih relevan dengan perkembangan zaman.
Dalam jurusan RPL, Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk lebih bebas mengeksplorasi berbagai teknologi baru yang sedang berkembang, seperti kecerdasan buatan (AI), pengembangan aplikasi berbasis cloud, atau bahkan pemrograman blockchain. Kurikulum ini juga mendukung pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, dan komunikasi.
Kelebihan dari Kurikulum Merdeka adalah fleksibilitasnya yang tinggi, yang memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan bakat mereka. Selain itu, kurikulum ini lebih responsif terhadap perubahan dan perkembangan teknologi yang cepat. Namun, tantangan yang mungkin dihadapi adalah perlunya kesiapan dari pihak sekolah dan guru dalam mengelola kurikulum yang lebih dinamis dan bervariasi ini.
Pendekatan Pembelajaran:
Pengembangan Keterampilan:
Responsivitas terhadap Perubahan:
Keterlibatan Siswa:
Baik Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing dalam konteks pendidikan Rekayasa Perangkat Lunak. Kurikulum 2013 menawarkan struktur yang lebih jelas dan penguasaan kompetensi yang mendalam, sementara Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas dan responsivitas yang lebih tinggi terhadap perkembangan teknologi.
Pemilihan kurikulum yang tepat akan sangat bergantung pada kebutuhan sekolah, kesiapan guru, dan minat siswa. Bagi sekolah yang ingin tetap relevan dengan perkembangan industri teknologi, Kurikulum Merdeka mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat, terutama jika ingin memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi teknologi terbaru.
Namun, penting juga untuk memastikan bahwa penerapan kurikulum ini dilakukan dengan kesiapan yang baik dari semua pihak terkait agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Bagikan Berita